Kilas Balik : Olengnya Bahteraku



Saya dan istri bersusah payah mendirikan usaha tersebut, sehubungan dengan modal yang terbatas bahkan saya sampai menjual Asset saya yang ada di kampung berupa 1 ekor sapi sisa hasil usaha saya di waktu muda. Waktu muda saya dulu sudah mulai wirausaha di kampung, maklum saya terlahir dari keluarga yang sederhana, orang tua hanya sebagai pedagang mingguan dan waktu lainnya Dia gunakan untuk kegiatan social masyarakat. Ayah hanya sebagai sekretaris desa dan Ibu sebagai petani untuk menambah penghasilan keluarga. Maklum sebagai sekretaris desa tidaklah punya penghasilan tetap, Cuma mengharapkan honor. Mulai dari kelas 3 SD setiap pulang sekolah saya sudah disuruh kerja sebagai penggembala Bebek (Itik) ke sawah-sawah sampai sore hari. Pulang kerja malamnya belajar ngaji baca Al-Qur’an di Surau. 
Waktu kecil memang tidak membahagiakan, jarang bermain dengan teman-teman sebaya. Pernah suatu kali saya bermain dengan teman-teman, tiba-tiba kakak sulung saya datang dan nyuruh saya pulang ke rumah untuk gembala Bebek. Begitu kakak yang sulung mendidik saya. Tapi saya sekarang bersyukur karena biasa hidup susah, ketika mengalami keadaan sulit tidak begitu membuat saya putus asa.
Ketika saya sudah masuk SMP saya sudah tidak gembala bebek lagi, tapi saya pelihara 1 ekor anak sapi betina yang dibeli oleh Kakak saya nomor 2, yang pada waktu itu dia merantau ke Pekan Baru. Saya pelihara anak sapi tersebut hingga besar sampai beranak. Hasil dari dari usaha itu dibagi dua dengan kakak. Saat kakak saya pulang kampung dan tidak pergi lagi merantau dia buka usaha peternakan ayam petelor, saat itu saya sudah masuk SMA. Waktu sekolah di SMA saya berusaha Perkebunan kecil-kecilan. Saya orangnya senang bercocok tanam. Sebelum berangkat sekolah ke kebun dulu untuk mencangkul lahan saat itu saya berkebun cabe. Kata orang masa SMA adalah masa-masa Indah tapi bagi saya lain. Kurang percaya diri, maklum anak petani, telapak tangan keras, kaki bersisik karena bermain hanya di lumpur untunglah SMA sudah pakai celana panjang jadi kaki tertutup. Masa remaja yang penuh gejolak tapi kurang PD kata orang sekarang, sehingga saya tidak pernah punya pacar, walaupun ada yang menarik hati tapi tak berani untuk merayu dan mengungkapkan perasaan beda dengan anak sekarang…….. Bersambung…